Friday, October 5, 2012

Pengelolaan Praktikum Siswa

Proses pembelajaran ilmu kimia harus diusahakan mengarah kepada kegiatan yang mendorong siswa belajar lebih aktif, baik secara fisik, sosial, maupun psikis dalam memahami konsep. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk menerapkan pendekatan yang mampu menggali pengetahuan dan keterampilan siswa. Salah satu pendekatan yang tepat untuk diterapkan adalah pendekatan keterampilan proses.

Pendekatan ini menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasilnya. Metode pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan ini antara lain metode praktikum, eksperimen, demonstrasi, dan diskusi. Dengan pendekatan dan metode-metode ini diharapkan siswa dapat mengetahui bagaimana suatu konsep ditemukan.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan praktikum bagi siswa SMA diperlukan kesiapan dan kerjasama yang baik antara sumber daya manusia yang terlibat yaitu kepala laboratorium, laboran, pengampu praktikum, dan siswa. Selain itu sarana prasarana seperti ruang laboratorium, peralatan praktikum, bahan praktikum, dan petunjuk praktikum juga harus siap.

Kegiatan Praktikum

  1. Merencanakan dan melaksanakan kerja laboratorium dengan menggunakan fasilitas laboratorium secara efektif. 
  2. Mengembangkan keterampilan pengamatan, manipulasi, instrumentasi, dan preparatif. 
  3. Memperoleh pengetahuan kimia.
  4. Merangsang pikiran dengan menafsirkan eksperimen. 
  5. Mengenal ketelitian dan keterbatasan kerja laboratorium. 
  6. Merekam secara cermat dan mengkomunikasikan hasil secara jelas. 
  7. Mengembangkan tanggung jawab perorangan dan reliabilitas dalam pelaksanaan eksperimen.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan praktikum di laboratorium kimia antara lain:


Pertemuan awal. 
Pada pertemuan awal (sebelum pelaksanaan praktikum), baik kepala laboratorium, guru pengampu praktikum maupun laboran bersama-sama mendiskusikan format pelaksanaan praktikum yang akan dilaksanakan. Laboran bukanlah objek untuk menyiapkan praktikum semata, sehingga perlu dilibatkan dalam diskusi awal karena seorang laboran mengetahui seluk beluk peralatan dan bahan yang terdapat dalam laboratorium.

Tes Awal 
Tes awal (pretest) dilakukan sebelum pelaksanaan praktikum dan bertujuan agar siswa (praktikan) sudah mengetahui gambaran praktikum yang akan dilaksanakan. Tes awal bisa dilakukan pada hari yang sama sebelum pelaksanaan praktikum. Jadi tes awal dilakukan tiap kali akan dilakukan praktikum. Selain itu tes awal bisa juga dilakukan satu kali sebelum pelaksanaan praktikum

Praktikum
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan praktikum antara lain:
  • Terlaksananya aturan-aturan dalam tata tertib praktikum, antara lain: pemakaian jas praktikum (semua kancing jas dikancingkan), pemakaian sepatu yang menutupi jari kaki, dll. 
  • Sebelum melaksanakan praktikum, siswa (praktikan) wajib meminjam alat kepada laboran (petugas laboratorium) dengan mengisi form/bon peminjaman alat dan meninggalkan identitas diri (kartu pelajar) di ruang peminjaman alat. Hal ini bertujuan untuk memantau kerusakan alat yang dipinjam praktikan. 
  • Keterlibatan siswa dalam pelaksanaan praktikum. 
  • Pengembalian alat. Alat yang dikembalikan kepada laboran harus dalam keadaan bersih dan tidak rusak. Apabila rusak (misalnya alat gelas yang dipinjam rusak), praktikan wajib mengganti dengan barang dan spesifikasi yang sama. Hal ini bertujuan untuk mendidik praktikan agar bekerja dengan hati-hati.
Laporan
Laporan disusun setelah selesainya pelaksanaan praktikum dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kalimat pasif untuk prosedur kerja. Pembuatan laporan praktikum dapat dilakukan dalam bentuk laporan ataupun lembar kerja siswa.
Contoh sistematika laporan resmi adalah:
  • Judul Percobaan
  • Tujuan Percobaan
  • Landasan Teori
  • Metoda Percobaan
  • Hasil dan Pembahasan
  • Kesimpulan
  • Daftar Pustaka

Baca Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment