Siapa sangka kalau tabel periodik yang dikembangkan sekarang dicetuskan oleh seorang ‘dukun’ kimia? ‘Dukun’ itu bernama Dmitri Ivanovich Mendeleyev. Terlahir pada tahun 1834 di Tobolsk, Siberia, Mendeleyev jatuh cinta pada kimia sejak ibunya mengenalkannya pada peralatan laboratorium di tempat ibunya bekerja.
Ia memulai karirnya di bidang kimia dengan mengikuti Main Pedagogical Institute di University of St. Petersburg untuk mengambil gelar doktornya di bidang kimia pada tahun 1849. Tak berhenti sampai di sana saja, ia pun meraih gelar Pd.D. di universitas yang sama dan mengajar di sana hingga ia ditunjuk menjadi Ketua Divisi Kimia di University of St. Petersburg.
Tak lama kemudian, buku yang berjudul Osnovy Khimii (Prinsip-prinsip Kimia) mengenalkan Mendeleyev pada kaum intelektual. Tak lama kemudian, Mendeleyev menghebohkan dunia dengan kesuksesannya menyusun unsur-unsur kimia berdasarkan massa molekul relatifnya dalam bentuk tabel yang mirip kita jumpai sekarang ini. Dalam susunan tersebut, ia mampu menyuguhkan suatu keteraturan yang kita kenal dengan teori oktet di mana sifat-sifat kimia suatu unsur berulang setiap delapan unsur.
Namun, tidak semua unsur saat itu ditemukan selengkap saat ini sehingga terdapat kekosongan pada periode dan golongannya. Uniknya, ia mampu memprediksikan unsur-unsur yang mengisi kekosongan tersebut dengan analisis yang 90% mendekati kebenaran.
Ia memprediksikan posisi galium, skandium, dan germanium dengan menempatkan ekaalumunium, ekaboron, dan ekasilikon sebagai penggantinya walaupun saat itu unsur tersebut belum ditemukan. Tidak aneh memang jika susunan tersebut dianggap mengada-ada seperti dukun yang memberikan resep yang tidak masuk akal. Seiring dengan berjalannya waktu dan penemuan ketiga elemen yang hilang itu, susunan periodik unsur tersebut diterima secara luas dan menyeluruh hingga berkembang seperti saat ini.
Pada tahun 1882, ia dianugerahkan ‘Davy Medal’ bersama dengan J.L. Meyer yang telah bekerja membantu Mendeleyev dalam penelitian susunan periodik tersebut.
Baca Artikel Terkait
No comments:
Post a Comment