Saturday, March 24, 2012

Senyawa Kimia Penyebab Iritasi pada Tomcat


Baru-baru ini di tanah air tercinta ini semua orang dihebohkan oleh adanya serangan Tomcat di Surabaya, dan semua dibuat olehnya menjadi resah. Apakah sesungguhnya Tomcat itu, bagaimana perilakunya dan bagaimana mengatasinya? Berikut ini penulis mencoba menguraikannya, semoga bermanfaat.
Siapakah Tomcat itu? Tomcat merupakan sebutan untuk nama serangga penyebab peradangan kulit atau Dermatitis paederus. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Rove beetle, atau Kumbang jelajah atau kumbang pengembara. Dermatitis ini merupakan bentuk reaksi alergi akibat kontak dengan kumbang atau ordo Coleoptera, famili Staphylinidae, genus Paederus yang keberadaanya umum di seluruh dunia, khususnya banyak ditemukan di daerah tropis. Kumbang ini sesungguhnya ergolong serangga berguna karena berperan sebagai predator aktif pada beberapa serangga pengganggu tanaman padi, seperti wereng batang coklat, wereng punggung putih, wereng zigzag, wereng hijau dan hama kedelai yang banyak terdapat di iklim tropis.

Kumbang dewasa berpindah dari habitatnya dengan berjalan di permukaan tanah atau melalui tajuk tanaman. Pada malam hari ia tertarik pada lampu pijar dan neon, dan sebagai akibatnya, secara tidak sengaja bersentuhan dengan kehidupan manusia. Kumbang ini akan menjadi penggganggu utama ketika jendela atau pintu bangunan rumah dibiarkan terbuka. Kumbang ini tidak menggigit atau menyengat, tapi secara tidak disengaja tersapu atau tergaruk tangan sehingga bagian tubuhnya hancur di atas kulit. Ketika itu ia akan mengeluarkan cairan hemolimfe, yang berisi pederin (C25H45O9N), zat kimia iritan kuat, yang akan menimbulkan reaksi gatal-gatal, rasa terbakar, eritema dan mengalir keluar 12-48 jam kemudian. Lesi-lesi kulit biasanya linear, dan kulit melepuh (vesiko-vitiliginous), bisa juga terjadi konjungtivitis pada mata atau bungkul-bungkul kemerahan.

Gambar Rumus Struktur Pederin

Beberapa laporan penelitian menunjukkan bahwa biosintesis pederin terjadi hanya pada kumbang betina tertentu. Keberadaan bakteri endosymbiotic gram negatif tertentu pada betina (+) tampaknya berperan penting untuk sintesis pederin. DNA dari bakteri simbiotik tergolong dalam genus Pseudomonas, dan Pseudomonas aeruginosa. Serangga betina yang infektif membawa bakteri tersebut haemolymphnya mengandung paederin yang bersifat racun yang dapat menyebabkan gejala radang dan melepuh pada kulit manusia. Lepuh akan pecah dan mengering atau dapat bernanah, dalam waktu kurang lebih 2 minggu baru akan pulih kembali.



Baca Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment